Gempa adalah getaran bumi yang terasa di permukaan, akibat terjadinya pelepasan energi yang cepat, karena adanya pergeseran pada kerak bumi.
Jenis gempa :
1. Gempa tektonik : getaran akibat pergerakan pada plat bumi atau daerah patahan (sesar)
2. Gempa vulkanik : getaran akibat pergerakan magma
3. Gempa tanah runtuh : getaran akibat reruntuhan gua di bawah permukaan tanah
Prinsip terjadinya gempa
Kondisi daerah pra gempa, di sebagian kerak bumi terdapat retakan berupa sesar/patahan. Apabila mendapat tekanan, terjadi penimbunan energi sepanjang bidang sesar. Setelah tertimbun relatif lama, akumulasi energi cukup kuat untuk menggeser bidang sesar, menghasilkan pusat gempa. Energi terlepas secara cepat sebagai gelombang gempa yang menjalar ke segala arah.
Dampak pada bangunan
Gempa bumi menyebabkan goyangan pada tanah sehingga goyangan pada bangunan di atasnya akan ikut tergoyang. Sesuai hukum kelembaman Newton, meski dasar bangunan bergerak bersama tanah, atap bangunan cenderung tetap berada di posisinya. Akan tetapi karena dinding dan tiang-tiang saling berhubungan dengan atap, maka atap akan terseret bersama rumah.
Keadaan ini mirip saat kita berdiri di dalam bus kota yang tiba-tiba berjalan, kaki kita bergerak bersama bus sementara badan kita terdorong ke belakang.
Kecenderungan untuk tetap pada keadaan semula tersebut disebut inersia. Pada bangunan, karena dinding atau tiang bersifat fleksibel, gerakan atap berbeda dengan tanah.